Hanya RT03 Yang Mengadakan Lomba 17-an?

Durenombo|18/8/2013 - Terkait dengan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-68 sudah sepantasnya jika semua warga Indonesia menyambut dengan meriah dan seperti daerah-daerah lain yang pasti diadakan pesta rakyat di Durenombo juga dalam penyambutan hari kemerdekaan RI diadakan semacam lomba yang sudah seperti tradisi tahunan warga Indonesia.

Namun dalam pelaksanaannya jauh seperi yang diharapkan warga Durenombo, karena yang memeriahkan ini tidak satu desa menjadi satu tapi hanya RT03 Durenombo. Mengapa hal ini bisa terjadi? menurut sumber yang di dapat bahwa kegiatan seperti ini sudah dicanangkan jauh-jauh hari oleh RT03. 

Sangat disayangkan jika hal seperti ini terjadi lagi dalam setiap even, seakan desa telah terpecah belah dan tidak lagi bersatu untuk mengadakan hal seperti ini. Melihat tahun sebelumnya di desa ini selalu ramai jika peringatan hari kemerdekaan RI. Hal ini terjadi karena mungkin minimnya koordinasi tiap-tiap RT.

Dalam akun facebook Sri Winarni yang ditulis dalam Forum Durenombo beliau sangat menyayangkan hal seperti ini terjadi, adn beliau berharap untuk para pemuda supaya peka dan tanggap untuk mengadakan acara 17-an yang notabene harus dirayakan secara suka cita dan bersama-sama. beliau berharap hal semacam ini tidak akan terjadi di tahun selanjutnya.
Tempat Lomba (halaman balai desa)

Lomba balap karung


Written
Foto

: Admin
: Heru
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter
Baca selengkapnya

Tiga Dalang Wayang Kulit Pentas Bersama

Batang|Abirawa - Tiga dalang wayang kulit, masing-masing Ki Sentot Edy Prabowo, Ki Tulus Wahyu Utomo, dan  Ki Yatno Giri Mudo melakukan pentas bersama secara bergantian, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke 68.
Pentas wayang kulit semalam suntuk digelar di pendopo Kabupaten Batang, Jum’at (25 Agustus 2013), menampilkan cerita Anoman Maneges. Adapun sinopsis cerita, adalah seorang Begawan bernama Lukmana datang ke Hastina menghadap Prabu Duryudana. Kepada sang raja, sang begawan menyatakan sanggup untuk mencegah agar parang Barata Yudha, antara Kurawa dan Pandawa tidak terjadi.

Namun untuk keperluan tersebut diperlukan tumbal atau pengorbanan. Yaitu agar Raja Dwarawati Prabu Kresna dan tokoh punakawan, Semar Badranaya harus dikorbankan untuk dijadikan tumbal. Tetapi ternyata untuk menyingkirkan kedua tokoh tersebut tidak semudah yang diduga Begawan Lukmana. Di akhir cerita kemenangan justru berada di pihak Pandawa yang selalu diwejang (diberi nasehat) serta  diarahkan oleh  Prabu Kresna dan Semar Badranaya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang Sutiyo berharap, agar pesan – pesan yang terkandung dalam cerita pewayangan bisa menjadi inspirasi bagi semua pihak dalam membangun kehidupan yang sejahtera.

Written
Source

: Kasirin Umar
: Abirawa FM
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter
Baca selengkapnya

Memperingati Dirgahayu Republik Indonesia Ke-68

Durenombo - Kalau sedikit kita mengingat masa lalu dimana para pejuang berani mempertaruhkan nyawanya hanya untuk membela negara Indonesia agar terbebas dari segala penjajahan. Keterpurukan Indonesia saat itu sangatlah memprihatinkan, atau sekilas kita melihat film dilayar televisi yang diulang kembali sekedar mengingatkan kepada masayarakat Indonesia tentang para pejuang yang tengah membela bangsa itu tidaklah mudah.
Tetapi tidak semua hal yang diinginkan negara Indonesia dapat terwujud, karena selain dari berbagai bencana yang melanda negeri ini, munkin kalau bencana alam dapat kita pahami karena itu semua faktor dari alam itu sendiri,tapi kalau bencana lingkungan itu karena dampak dari manusia
manusia yang tidak bisa selaras dengan lingkungan yang harus kita jaga dan lestarikan. Selain itu juga bangsa ini merasa rapuh karena akibat dari sebuah dosa besar yang bernama korupsi dan menjadi budaya.
Ditambah lagi pemuda harapan bangsa yang menghancurkan harapan itu sendiri karena terhasut akan segala tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan susila. Bom-bom yang meledak yang dilakukan anak bangsa yang sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan hanya mengikuti perintah yang sama sekali tidak di anjurkan oleh agama apapun dan tidak bertanggung jawab yang menghancurkan karakteristik bangsa Indonesia dimata dunia.

Durenombo sendiri tidak melaksanakan upacara memperingati hari ulang tahun kemerdekaan RI, karena sebelumnya tidak adanya koordinasi antara pemerintah desa, ormas, dan warga. mungkin juga karena pejabat desa melaksanakan upacara di Kecamatan Subah. walaupun begitu kami tetap mencintai negeri ini dengan sampai kapanpun. Namun untuk memperingati hari kemerdekaan RI akan diadakan lomba-lomba yang sudah menjadi tradisi tahunan ketika hari kemerdekaan tiba, seperti yang kami kutip dari forum durenombo:
Kutipan dalam Grup Forum Durenombo
walaupun hanya untuk tingkatan RT kami tetap salut masih ada yang mau peduli dengan hari kemerdekaan RI. dan seperti saudara Sri Winarni mengatakan dalam akun facebooknya:
"sbnrny q pnya usul untk thn depan karang taruna or pemuda pemudiny lebih peka dan berkoordinasi pda pejabat desa dan masyarakt u memeriahkan hut ri...kita pasti dukung...."
Semoga kedepan dan ditahun depan bisa memeriahkan untuk satu desa!Aamiin...


Written
Croped

: Admin
: Heru, Sri Winarni, Forum Durenombo
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter
Baca selengkapnya

Warga RT03 Durenombo Paling Meriah dalam Malam Takbiran

Durenombo - Sebelumnya mohon maaf mungkin berita ini telat kami sampaikan karena ada kesibukan lebaran. langsung saja bahwa berita yang kami sampaikan ini berkaitan dengan malam takbiran desa Durenombo, karena pada malam itu semua warga Durenombo pada khususnya tumpah ruah menuju jalanan untuk melihat takbir keliling yang rutenya mengelilingi desa. 

satu hal yang mungkin terlewatkan dari postingan sebelumnya mengenai malam takbiran, bahwa RT03 khusunya membuat acara yang meriah dan sangat teratur. bukannya kami memuji hanya salah satu RT saja, namun kami beritakan ini karena memang kelompok tersebut yang cukup menarik perhatian. karena dari segi kekompakan jelas mereka yang kompak, kemudian dalam segi acara mereka memiliki acara yang beda dari kelompok lainya yaitu mereka mengundang Klub Rebana dari Gringsing.

Rebana itu tidak hanya menyanyikan takbir diatas panggung, namun mereka juga ikut dalam rombongan. kedatangan mereka disambut oleh panitia takbir keliling RT03 secra langsung, dan untuk tempat berada dikediaman Bpk. Somari, kemudian untuk mengisi waktu sebelum acara berbuka puasa bersama dimulai, Bpk Suyitno memberikan pidatonya yang tidak jauh pula membahas tentang Takbir Keliling Durenombo dan juga pidato islami secara umum. Ba'da Isya acara pun dimulai dan setelah acara takbir keliling selesai kemudian dilanjutkan dengan acara  pementasan Rebana dari Gringsing.

Warga mengenakan berbagai atribut
Grup Rebana Gringsing Ikut Keliling
Bpk. Suyitno Memberikan Ceramah
Suasana Berbuka bersama
Persiapan Pemberangkatan Takbir kel
Pementasan Rebana Gringsing


Written
Foto

: Admin
: Styawan7
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter
Baca selengkapnya

Meriah, Takbir Keliling Di Durenombo

Durenombo - Dengan berkumandangnya suara takbir di Durenombo menandakan kalau puasa ramadhan segera usai dan masyarakat antusias untuk merayakan hari kemenangan umat islam. Di Durenombo sendiri cara merayakannya tidak jauh berbeda dengan tempat lain yaitu takbir keliling. Takbir keliling tersebut tidak hanya mengumandangkan takbir semata, namun juga mempertontonkan kreatifitas dari warga desa. Kelompok dalam pelaksanaan tersebut dibagi menjadi 3 dan berdasarkan RT.

RT 01 menampilkan hasil karya berupa miniatur Kabah dan Al-Qur'an, selain itu juga ada grup rewo dan juga tata rias menyerupai tokoh agama.
RT01

Rias Tokoh Agama

Kabah Miniatur


RT 02 Menampilkan hasil karya berupa Kuda dan Kapal, dan yang menarik adalah ada si penunggang kuda membawa pedang. selain itu juga ada rewo-rewo dan rias tokoh agama
RT02

Kuda dan Penunggangnya

Rias Tokoh Agama


RT03 menampilkan karya berupa Ketupat Jumbo. dan menurut redaksi, grup ini adalah yang paling kompak, terbukti dengan jumlah peserta yang banyak. serta grup ini mempunyai tema yang jelas yang bertepatan dengan acara malam takbir keliling. tak ketinggalan juga mereka mengikut sertakan tamu undangan mereka yaitu Group Rebana dari Gringsing. dari awal mengadakan buka bersama di kediaman Somari kemudian dilanjutkan takbir keliling.
RT03

Grup Rebana Gringsing

Rias Walisongo

Demikian ulasan yang dapat kami berikan, jika nantinya ada tambahan akan kami infokan
GALERI FOTO dan GALERI VIDEO

Written
Foto

: Admin
: Styawan7
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter
Baca selengkapnya

Shalat Id Desa Durenombo

Durenombo -  Salat Id adalah ibadah salat sunah yang dilakukan setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Salat Id termasuk dalam salat sunah muakkad, artinya salat ini walaupun bersifat sunah namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.
Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya.
Waktu salat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunahnya sama seperti salat yang lainnya.

Di Durenombo shalat idul fitri dilaksanakan di Masjid Nurul Huda dan dimulai pada pukul 06.15 WIB, selaku Imam Shalat adalah H. Anwarudin, kemudian untuk Bilal adalah Ust. Ridwan, sedangkan untuk Khotib adalah H. Sugeng. 

Dengan perbaikan masjid baru-baru ini maka jemaah sholat Id tidak tumpah ruah sampai ke jalan, dikarenakan bagian utara masjid sudah bisa difungsikan untuk melakukan ibadah shalat. tidak ketinggalan juga untuk masalah tradisi setelah shalat Id, yaitu makan bersama dihalaman masjid.


Written

: Admin
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter
Baca selengkapnya

Mohon Maaf Lahir Bathin Dari DCN

Durenombo - Assalamu ;alaikum… Taqoballah minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum wa taqoballah ya karim. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin… 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kami segenap Pengurus Blog Durenombo ini mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H untuk yang beragama Islam. Semoga dihari kemenangan ini kita semua mendapat rahmat dari Allah SWT, diberi kemudahan dan kelancaran untuk mengerjakan sesuatu serta senantiasa kita dilindungi Allah SWT. Aamiin.

jika ada postingan/tulisan yang mengandung hal-hal yang membuat anda sebagai pembaca kurang berkenan dan mungkin ada banyak tutur kata yang juga tidak berkenan dihati anda Kami Mohon Maaf yang sebesar-besarnya.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H


Written

: Admin
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter
Baca selengkapnya

Mengingat Makna Idul Fitri

Ketika mendengar kata Idul Fitri, tentu dalam benak setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan. Dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.
Dalam Idul Fitri juga ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)” yang notabene hanya ada di Indonesia. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru, atau bahkan istri baru (bagi yang baru menikah). Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Kalau sudah demikian, bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat?.
Idul Fitri (kembali ke fitrah), ya suatu hari raya yang dirayakan setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh. Dinamakan Idul Fitri karena manusia pada hari itu laksana seorang bayi yang baru keluar dari dalam kandungan yang tidak mempunyai dosa dan salah.
Idul Fitri juga diartikan dengan kembali ke fitrah (awal kejadian). Dalam arti mulai hari itu dan seterusnya, diharapkan kita semua kembali pada fitrah. Di mana pada awal kejadian, semua manusia dalam keadaan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Dalam istilah sekarang ini dikenal dengan ”Perjanjian Primordial” sebuah perjanjian antara manusia dengan Allah yang berisi pengakuan ke Tuhan an, sebagaimana yang terekam dalam surah al-A’raf (7) ayat 172 :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”).
Seiring dengan perkembangan itu sendiri, banyak di antara manusia dalam perjalanan hidupnya yang melupakan Allah serta telah melakukan dosa dan salah kepada Allah dan kepada sesama manusia. Untuk itu, memahami kembali makna Idul Fitri (kembali ke fitrah) dengan membangun kembali pengabdian hanya kepada Allah adalah sebuah keharusan sehingga kita semua dapat menjadi hamba-hamba muttaqin dan hamba yang tidak mempunyai dosa. Dosa kepada Allah terhapus dengan jalan bertaubat dan dosa kepada sesama manusia dapat terhapus dengan silaturrahim.(www.unipdu.ac.id)


Written
Sumber

: Admin
: Unipdu.ac.id
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter
Baca selengkapnya