Tradisi Ziarah Kubur Jum'at Kliwon Di Durenombo

Ziarah adalah salah satu praktik sebagian besar umat beragama yang memiliki makna moral yang penting. Kadang-kadang ziarah dilakukan ke suatu tempat yang suci dan penting bagi keyakinan dan iman yang bersangkutan (Wikipedia)

Ziarah kubur adalah salah satu ibadah yang harus dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah n supaya diterima oleh Allah. Oleh karena itu, seseorang yang ingin menjaga agamanya, hendaknya mempelajari agamanya termasuk dalam masalah ziarah kubur, karena sekarang ini banyak orang yang terjatuh dalam penyimpangan ketika melaksanakan ziarah kubur.
Tujuan Ziarah Kubur
Tujuan ziarah kubur ada dua hal.
  1. Orang yang berziarah mendapatkan manfaat dengan mengingat mati dan orang yang telah mati. Dia akan mengingat bahwa tempat kembalinya bisa surga atau neraka. Ini adalah tujuan utama ziarah kubur.
  2. Berbuat baik kepada orang yang telah meninggal dengan mendoakan dan memintakan ampun untuk mereka. Manfaat ini hanya didapat ketika berziarah ke kuburan muslim. (Ahkamul Jana’iz, hlm. 239)
 Di Desa Durenombo setiap kamis sore ba'da Ashar tempat pemakaman umum desa Durenombo ramai dengan orang-orang yang sengaja menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke makam sanak saudaranya dan sekaligus memberikan doa kepada yang telah meninggal.

Foto:
Suasana  Di Dalam TPU

Suasana Di Luar TPU
(Foto: Styawan)
Baca selengkapnya

Makna Lambang Logo Kabupaten Batang

Makna Lambang Logo Kabupaten Batang - Lambang yang digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batang adalah lukisan yang berbentuk dasar perisai yang berukuran 4 : 5, yang melambangkan tekad rakyat Batang untuk mempertahankan daerahnya, baik dalam arti sempit maupun daerah dalam pengertian sebagai Wilayah Republik Indonesia.
BINTANG BERSUDUT LIMA berwarna emas, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa. PADI DAN KAPAS, melambangkan harapan rakyat akan terpenuhinya kemakmuran (murah sandang, murah pangan). GUNUNG, PABRIK, BATIK DAN LAUT, mengandung rangkaian pengertian bahwa Batang mempunyai daerah pegunungan yang penuh dengan kekayaan alam, dataran rendah yang kaya perusahaan-perusahaan dan laut yang sepanjang masa menghasilkan ikan. PUSAKA:
KERIS, suatu pusaka yang melambangkan tokok pimpinan.
TOMBAK, pusaka yang biasa menjadi pegangan prajurit / rakyat.
GABUNGAN ANTARA KERIS DAN TOMBAK, melambangkan kesatuan antara yang memimpin dan yang dipimpin.
PABRIK, menjelaskan bahwa di Batang terdapat banyak perusahaan. Dari perusahaan makanan rakyat, perusahaan sandang sampai dengan perusahaan yang menghasilkan bahan-bahan ekspor, antara lain tapioka, karet, coklat, teh, kapuk, dan lain-lain.
BATIK SOGAN, menunjukkan bahwa seni batik ini merupakan seni kerajinan rakyat yang mendarah daging turun temurun sekaligus melambangkan bahwa rakyat Batang memelihara kebudayaan bangsa / daerah yang berkepribadian.
IKAN, menjelaskan bahwa Batang mempunyai laut dan tambak-tambak yang sepanjang masa menghasilkan ikan. Bukan hanya untuk daerah setempat, tetapi bahkan dapat memenuhi pasar-pasar ikan di daerah lain.
PITA berwarna kuning emas yang terletak di bawah, melambangkan benang emas yang mengikat semua ciri kepribadian serta budi dan daya rakyat seperti terdapat dalam lambang tersebut di atas.
Pengertian Tentang Jumlah Bagian-bagiannya
Butir padi berjumlah 17 (tujuh belas) bersama bunga kapas berjumlah 8 (delapan) di dalam perisai berukuran 4 : 5 mengandung pengertian tentang kesetiaan rakyat akan semangat 17 Agustus 1945.
Pita yang berbentuk angka 8 (delapan), atap pabrik yang berpuncak 4 (empat) dan gelombang laut yang 6 (enam) di atas dan 6 (enam) di bawah menerangkan tentang hari kembalinya Batang menjadi Daerah Kabupaten lagi pada tanggal 8 April 1966 setelah 30 tahun bergabung dengan Pekalongan.
Ikan yang berjumlah 2 (dua) ekor dan terletak berhadapan mengandung arti bahwa di Batang selalu ada dua kekuatan yang saling embat-embatan / musyawarah, nampaknya agak bertentangan satu sama lain, tetapi sebenarnya adalah saling mengisi.
Pengertian Tentang Warna
MERAH, mengandung pengertian bahagia, berani karena benar dan dinamis. Merah sebagai dasar tulisan Batang menandakan bahwa rakyat di seluruh Kabupaten Batang itu pada dasarnya berbahagia atas kembalinya Batang menjadi Kabupaten lagi.
KUNING pada dasar lambang menunjukkan pribadi yang periang, hati yang terbuka yang dengan terus terang menginginkan tegaknya kebenaran dan keadilan.
KUNING EMAS pada bintang melambangkan bahwa pokok tersebut (Tuhan Yang Maha Esa) merupakan zat yang diagungkan oleh setiap insan di Kabupaten Batang.
HITAM pada keris berarti keadilan. Bahwa kepemimpinan yang menjadi idaman rakyat yaitu yang dapat membawa rakyat dari setiap penderitaan ke arah kebahagiaan.
PUTIH yang berbentuk tombak melambangkan ketulusan hati rakyat yang membina kehidupan daerah.
BIRU pada laut melambangkan keagungan yang dirangkapi dengan wibawa.
COKLAT pada batik (Sidomukti) sogan, yang menyamai coklatnya tanah yang basah melambangkan hubungan batin yang mutlak kuat antara rakyat Batang dengan tanah tumpah darahnya. Motif Sidomukti melambangkan agar kembalinya Kabupaten Batang dapat mengangkat taraf hidup rakyat.
ABU-ABU pada ikan melambangkan elastisitas dari pendirian masyarakat Batang.
HIJAU pada gunung dan tangkai kapas melambangkan bahwa pada dasarnya daerah Batang itu adalah daerah yang makmur, yang memberi harapan akan masa depan yang cemerlang.
Foto Logo batang:
Logo Batang
 
Sumber :grup batan, mediarakyatbatang.com
Baca selengkapnya

Semarak Peringatan Hari Kartini Di Daerah

Menjadi makhluk perempuan bukanlah pilihan. Melainkan suatu anugerah yang mampu memberi kelengkapan pada keseimbangan kehidupan. Dibalik sifat kelembutan dan kesabarannya, perempuan memiliki kekuatan, ketegaran, dan naluri kasih sayang yang alami. Hati perempuan mampu melakukan sesuatu dan menggerakan dunia untuk dapat mengisi hidup menjadi lebih bermakna.

Peringatan Hari Kartini berlangsung meriah di sejumlah daerah. Acara diramaikan anak-anak hingga orangtua. Hari Kartini di Batang, Jawa Tengah. Sri Handayani, seorang guru TK menciptakan puluhan lagu anak yang dijadikan sebagai inovasi pembelajaran murid-muridnya.

Setiap hari seluruh aktivitas pembelajaran dari mulai menghitung, membaca, dan menulis disampaikan melalui musik berisi lagu dan gerakan. Anak-anak yang dibimbing ternyata mampu merespons dan mengerti apa yang disampaikan. Anak- anak pun senang dan nyaman dengan metode pembelajaran di sekolah itu.

Desa Pikatan, Blitar, Jawa Timur peringatan diisi peragaan busana, Sabtu (21/4). Ratusan siswa-siswi SD Islam Hasyim Ashari unjuk kebolehan di atas panggung layaknya peragawan dan peragawati bersama guru-guru mereka.
Acara boleh saja berlangsung meriah. Sayangnya tak semua murid paham siapa sosok Ibu Kartini. "Pernah dikasih tahu (guru), tapi lupa," Imam Rizki, seorang murid.

Kemudian di Tasikmalaya, Jawa Barat, peringatan Hari Kartini dimeriahkan dengan karnaval anak-anak dari Taman Kanak-Kanak. Mereka berkeliling kota meski hari sudah terasa panas. Selain karnaval para peserta dari perwakilan masing-masing TK mengikuti lomba busana.

Keramaian serupa berlangsung di Serang, Banten. Para pelajar SD menggelar pawai memakai busana adat dari berbagai daerah. Para peserta dinilai di antaranya kerapihan, kebersihan, dan kekompakan. Acara ini juga diikuti para guru. Selain pawai beragam perlombaan juga digelar.

Sementara di Purwakarta, Jabar, puluhan personel polisi wanita dari Kepolisian Resor Purwakarta ikut meramaikan peringatan Hari Kartini. Mereka mengenakan kebaya saat bertugas. Mereka juga membagi-bagikan bunga kepada pengguna jalan serta kepada para pembuat Surat Izin Mengemudi atau SIM.
Foto Ibu Kartini:





Baca selengkapnya

Profil Pasangan Cagub Jateng Nomor Urut 3

Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko (GANJAR-HERU) merupakan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah yang mendeklarasikan diri serta mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah.

Berikut adalah profil dari pasangan calon Kepala Daerah yang diusung oleh Partai PDIP :

::GANJAR PRANOWO::
Pria kelahiran Karanganyar 28 Oktober 1968 ini merupakan salah satu kader muda PDI Perjuangan yang memiliki karir cukup melejit. Ganjar banyak menghabiskan masa kecil di Kutoarjo. Di tempat yang sama beliau menyelesaikan pendidikan AD dan SMP.
Kemudian dia menghabiskan masa SMA dan kuliah di Yogyakarta. Beliau adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada.Semasa kuliah Ganjar dikenal aktif beroganisasi seperti pencinta alam dan pers mahasiswa.

Ganjar pertama kali maju dalam Pemilu Legislatif pada 2004 lalu dari Daerah pemilihan 7 Jateng, namun kalah suara. Dia kemudian menjadi anggota DPR periode 2004—2009 melalu mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW). Pada 2009, Ganjar terpilih kembali sebagai anggota DPR untuk jabatan hingga 2014.

::HERU SUDJATMOKO::
Pria kelahiran Purbalingga 13 Juni 1951 ini merupakan lulusan Akademin Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Semarang 1974. Beliau menghabiskan masa kecil dan meneampatkan sekola dari SD—SMA di Purbalingga.
Setelah lulus dari APDN, Heru melanjukan sekolah ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Depdagri di Jakarta Lulus1981. Kemudian Magister Manajemen Pemerintahan Universita Diponegoro Semarang pada 2003.

Karir Heru banyak dihabiskan sebagai Pegawai Negersi Sipil (PNS), mulai dari jabatan staf bagian pemerintahan Kabupaten Purbalingga. Adapun puncak karir sebagai PNS adalah Sekretaris Daerah Purbalingga periode 1998—2005.
Setelah itu, Heru mencalonkan diri dalam Pilkada Purbalingga dan berhasil menduduki jabatan Wakil Bupati periode 2005—2010. Kemudian dia kembali mengikuti Pilkada Purbalingga selanjutnya dengan mengincar jabatan Gubernur. Heru kembali memenangkan jabatan Pilkada Purbalingga dan menduduki jabatan Bupati 2010—2015

Foto Cagub: 
Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko
 
Baca selengkapnya

Profil Pasangan Cagub Jateng Nomor Urut 2

Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo (BISSA) merupakan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah pertama yang mendeklarasikan diri serta mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah.

Bibit, yang merupakan petahana, menggandeng Sudijono yang selama ini dikenal sebagai akademisi. Berikut adalah profil dari pasangan calon Kepala Daerah yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar ini :





::BIBIT WALUYO::
Pria kelahiran Klaten pada 5 Agustus 1949 ini merupakan lulusan Akabari pada 1972. Karir militer Bibit cukup cemerlang dengan menduduki sejumlah jabatan strategis seperti Panglima Kodam Jaya pada 2001.
Jabatan terakhir Bibit adalah Panglima Kostrad dengan pangkat Letnan Jenderal TNI AD. Jabatan ini diembannya sejak 2002 hingga memasuki purnawirawan pada 28 September 2004.

Pada 2008 lalu Bibit mencalonkan diri menjadi Gubernur Jateng berpasangan dengan Rustriningsih yang kala itu masih menjabat sebagai Bupati Kebumen. Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan ini memenangkan Pemilihan Kepala Daerah langsung dengan perolehan suara 44,42%.

::SUDIJONO SASTROATMODJO::

 Pria kelahiran Pacitan 15 Agustus 1952 ini dikenal sebagai akademisi. Riwayat pendidikannya cukup unik karena menjalani beberapa bidang yang berbeda.
Pada level Strata I dia mengambil Pendidikan di IKIP Semarang pada 1971. Kemudian pada Strata II dia mengambil magister Studi pembangunan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Kemudian pada gelar Doktor dia mengambil Hukum Agraria dari Universitas Diponegoro.
 

Profesor Ilmu Hukum ini banyak menghabiskan karir formal di Universitas Negeri Semarang (Unnes/dahulu IKIP Semarang) berawal sebagai Dosen. Dia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial IKIP pada 1996—2001.
Kemudian Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes 2001—2006. Dia masih saat ini masih menjabat sebagai Rektor Unnes, jabatan yang diemban sejak 2006 lalu.

Foto Cagub:
Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo
Baca selengkapnya

Profil Pasangan Cagub Jateng Nomor Urut 1


Hadi Prabowo dan Don Murdono (HP-DON) merupakan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah yang mendeklarasikan diri serta mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah.

Berikut adalah profil dari pasangan calon Kepala Daerah yang diusung oleh
PKB, PPP, PKS, Partai Gerindra, PKNU, dan Hanura ini :

::HADI PRABOWO::
Pria kelahiran Klaten, 3 April 1960 ini merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang 1985. Beliau menghabiskan seluruh karirnya di Pemerintah Provinsi Jateng sejak 1988 mulai dari posisi Kasubag Sosial Budaya Biro Bangda Sekretarian Daerah.
 

Karir Hadi di Pemerintah Provinsi Jateng kemudian terus meningkat seperti menjadi Kasubag Perkotaan Biro Penyusunan Program. Kemudian dia promosi menjadi Kabag Anggaran pada 1996—2000.
Setelah itu dipercaya menempati posisi Kepala Biro Keuangan Setda Jateng dari 2000-2005, kemudian menanjak menjadi Asisten IV Sekda hingga 2008. Hadi dilantik sebagai Sekretaris Daerah Jateng sejak 2008, menggantikan Mardjijono yang mengajukan pensiun dini, karena alasan kesehatan. Hingga saat ini Hadi masih menjabat sebagai Sekda Jateng.

::DON MURDONO::
Pria kelahiran Kendal 15 Oktober 1958 ini lahir dari keluarga aktivis Partai Nasional Indonesia Sugito Wiryohamidjoyo dan Rustiawati. Don Murdono adalah anak ke 9 dari 11 bersaudara.
Beliau menghabiskan masa kecil dan sekolah di Semarang hingga menamatkan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro pada 1986. Semasa kuliah, Don mengikuti berbagai organisasi kemahasiswaan seperti Ketua Senat Mahasiswa UNDIP 1984-1985 dan Komandan Resimen Mahasiswa UNDIP 1983-1985.

Don pernah menjabat sebagai wakil ketua DPD PDIP Jateng hingga 2000. Don juga pernah menjabat sebagai anggota DPR pada 1999—2004. Namun pada 2003 dia mencalonkan sebagai Bupati Sumedang dan berhasil memenangkan pemilihan tersebut. Pada 2008, Don kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Sumedang dan berhasil memenangkan pemilihan untuk kedua kalinya.
Jabatan Don sebagai Bupati Sumedang selesai tahun ini, bersamaan dengan langkahnya maju sebagai Wakil Gubernur Jateng 2013—2018.

Foto Cagub: 
Hadi Prabowo dan Don Murdono

Baca selengkapnya