Sepak Bola Durenombo Semakin Mengendur

Durenombo - Sungguh ironis memang jika salah satu media untuk memperkenalkan daerah hilang begitu saja, seperti itulah nasib dari cabang olah raga yang bernama sepakbola di desa Durenombo ini. Mengapa tidak? karena dengan sepakbola bisa membawa nama baik dan citra dari kesebelasan yang dia bawa. Contohnya seperti liga-liga yang ada di Indonesia (Ex: Persibat), dengan nama Persibat muncul sebagai salah satu kesebelasan yang bermain di liga maka secara otomatis akan mengetahui juga kalau persibat milik Batang.

Banyak yang menjadi faktor kendala sehingga menyebabkan para pemuda yang enggan lagi bermain sepak bola, antara lainnya adalah karena pemuda sekarang sudah memikirkan kebutuhan, yaitu diantaranya yang sering terlihat adalah kebutuhan akan setoran-setoran sepeda motor, kebutuhan akan pulsa, dan ditambah dengan jarak lapangan sepakbola yang jauh.

Dengan jarak lapangan yang jauh dari perkampungan sekitar 500 Meter dengan kondisi jalan yang rusak maka semakin enggan untuk bermain bola. sehingga klub bola yang selama ini menjadi ikon (BIMA FC) sejak jaman dulu sudah tidak lagi ramai. Sebagai gantinya lapangan yang jauh para pemuda khususnya anak-anak lebih memilih bermain sepakbola mini (futsal) di halaman SD Durenombo 01 hanya bermodalkan bola plastik dan tanpa bersepatu. Sebetulnya itu bukan lapangan futsal sungguhan, hanya halaman berbatako yang digunkan untuk upacara dan kegiatan lain sekolah. Ironis bukan
Halaman yang biasa digunakan untuk bermain sepakbola

Written
Foto

: Admin
: Heru
Contact
Website
Email
Facebook
Twitter

Bagikan

Jangan lewatkan

Sepak Bola Durenombo Semakin Mengendur
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Silahkan untuk berkomentar disini